Ternyata, Kita Ini Memang Pasien IMF
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Opini RABU, 10 OKTOBER 2018 , 09:32:00 WIB
MALAYSIA memilih jalannya sendiri, sementara Indonesia memilih manut kepada IMF. Dan, bagi kita yang cukup umur untuk menyaksikan peristiwa 20 tahun silam, tentu masih ingat betapa kita sebagai bangsa dipermalukan di depan panggung dunia.
Saat itu Presidem Soeharto dipaksa untuk menandatangani pakta perjanjian dengan IMF. Pak Harto tertunduk menandatangani pakta di depan Presiden Michel Camdessus yang bersidekap dengan jumawa seperti gubernur jenderal VOC berkacak pinggang di depan raja Jawa yang takluk menyerah.
Kita ini memang pasien terbaik IMF. Krisis moneter 20 tahun yang lalu sudah tidak terlihat sama sekali bekas lukanya di tetangga sebelah. Tapi, di Indonesia krisis ekonomi merantak menjalar menjadi krisis politik, yang membongkar sendi-sendi bernegara kita sampai ke pondasi yang paling dalam.
Dan, lagi-lagi, kita dengan penuh kebanggaan mengundang IMF sebagai tamu agung dengan menyiapkan karpet merah dan jamuan super mewah menghabiskan dana hampir satu triliun.
Sungguh sulit membayangkan, bagaimana Pak Mahathir, tetangga kita, tidak tertawa terpingkal-terpingkal sampai terguling-guling menyaksikan kedunguan kita ini.
Komentar Pembaca
Tarif Tol Di Indonesia Termahal Se-Asia Tenggara
KAMIS, 07 FEBRUARI 2019
Membangun Indonesia Berbasis HAM
RABU, 06 FEBRUARI 2019
"Cak Jancuk" Melawan Rusia
SELASA, 05 FEBRUARI 2019
Jokowi Melawan Air Mata
SENIN, 04 FEBRUARI 2019
Ahmad Dhani, Blunder Terbesar Jokowi?
SENIN, 04 FEBRUARI 2019
BTP
SABTU, 02 FEBRUARI 2019